Pages

Tuesday, May 14, 2013

Hama dan Penyakit tanaman


pada kesempatan  kali ini saya ingin membagikan sedikit materi kuliah saya tentang Hama dan Penyakit tanaman kelapa sawit dan  karet, mudah-mudahan dengan adanya seditit artikel ini dapat membantu atau sekedar menambah ilmu. berikut ulasannya

A. Hama
Adoretus compressus
Bagian Terserang: daun, Stadia yang merugikan : dewasa. Kumbang Adoretus berwarna coklat dengan bercak­bercak putih. Panjang tubuh mencapai 1,5 cm dan mempunyai bulu-bulu halus. Telur diletakkan di dalam tanah. larva memakan akar­akar tumbuhan liar di tanah lapisan atas. Pada siang hari kumbang bersembunyi, masuk beberapa cm ke dalam tanah. Serangan kebanyakan terjadi pada awal malam hari.
KERUSAKAN Kumbang Adoretus dewasa menyerang daun, memakan sebagian kecil daging daun bagian tengah.
PENGENDALIAN Serangga ini adalah penyerang di malam hari sehingga pengendalian yang efektif dapat dicapai jika pestisida diaplikasikan pada malam hari. Penyemprotan daun dengan deltamethrin (3-5 ml/10 l air), fipronil (1-2 ml/l air), cyhalothrin (4-5 ml/10 l air) atau carbosulfan (1-2 ml/l air).

Apogonia expeditionis
Bagian Terserang : daun Stadia yang merugikan : dewasa Kumbang Apogonia berukuran 1,2 cm, berwa rna coklat polos dan tak berbulu, warna bagian dada lebih gelap dibandingkan dengan warna sayap. Pada siang hari kumbang bersembunyi, masuk beberapa cm ke dalam tanah. Serangan kebanyakan terjadi pada awal malam hari.
KERUSAKAN Kumbang mulai menyerang dari bagian pinggir dan membuat robekan besar pada pinggir helai daun.
PENGENDALIAN Serangga ini adalah penyerang di malam hari sehingga pengendalian yang efektif dapat dicapai jika pestisida diaplikasikan pada malam hari. Penyemprotan daun dengan deltamethrin (3-5 ml/10 l air), fipronil (1-2 ml/l air), cyhalothrin (4-5 ml/10 l air) atau carbosulfan (1-2 ml/l air).

Hypomeces squamosus
Bagian Terserang : daun Stadia yang merugikan : kumbang
KERUSAKAN Hama ini menyerang banyak tanaman lain. Kumbang mulai menyerang dari bagian pinggir dan membuat robekan besar pada pinggir helai daun. Kumbang dengan mudah dapat dilihat memakan daun pada pembibitan.
PENGENDALIAN Penyemprotan daun dengan deltamethrin (3-5 ml/10 l air), fipronil (1-2 ml/l air), cyhalothrin (4-5 ml/10 l air) atau carbosulfan (1-2 ml/l air).

Spodoptera litura Ulat tentara
Bagian Terserang : daun Stadia yang merugikan : ulat Sayap belakang ngengat kebanyakan berwarna coklat tua dengan corak garis -garis halus putih kekuningan. Panjang ulat mencapai 40 mm, hijau tua bergaris -garis putih Telur diletakkan dalam kantung yang berisi beratus­ratus butir, yang ditutupi dengan bulu berwarna coklat.
KERUSAKAN
Hama ini menyerang banyak tanaman lain. Kadang­kadang meluas dan sering terlihat dalam pembibitan. Ulat merusak kulit ari daun dan jika dilihat lebih dekat gerombolan dari ulat biasanya dapat dilihat.
PENGENDALIAN Pengutipan (hand-picking). Bacillus thuringiensis (BT) (seperti Dipel, Thuricide)10 gram/20 l air + bahan pelekat.

Tetranychus piercei Tungau Merah
Bagian Terserang : daun Stadia yang merugikan : ulat dan dewasa Serangga dewasa berwarna merah dan berukuran 0,3 mm sampai 0,4 mm. Memiliki 4 pasang kaki, sedangkan larva hanya memiliki 3 pasang.
KERUSAKAN
Serangga ini menghisap makanan dari pohon, biasanya daerah yang diserang kehilangan warna dan terlihat berbercak-bercak. Pada penyerangan yang parah seluruh pohon akan kehilangan warna dan pohon pada pembibitan depat terganggu per tumbuhanya. Pada umumnya serangan dimulai pada musim kemarau yang parah. Populasi sangat rendah ketika musim penghujan.
PENGENDALIAN
Penyemprotan dengan sulfur telah memberikan basil baik, dengan dosis 20 g/l pada pembibitan + 0.8ml sticker. Dapat juga digunakan amitraz (2 ml/l air) atau propargite (2 ml/l air).

Aphids/kepik Mealy bugs/kutu bulu putih
Bagian Terserang : daun Stadia yang merugikan : ulat dan dewasa
KERUSAKAN
Aphids/kepik dan mealy bugs/kutu bulu putih biasanya tidak menjadi masalah, namun demikian dapat membuat daun berubah bentuk (distorsi) jika muncul dalam jumlah banyak. Aphids/kepik dapat ditemukan di bagian tengah (axis) daun dan dilihat iebih dekat akan nampak. Keberadaan semut sering merupakan indikasi adanya aphids. Mealy bugs/kutu bulu putih berukuran lebih besar dari aphid/kepik dan mempunyai lapisan seperti bulu putih/lilin. Gejala serangga seperti pada aphid.
PENGENDALIAN
Dimethoate 40% (20 ml/20 liter air + surfaktan. Semprotkan sampai basah terutama pada permukaan bawah daun.


Valanga nigricornis
Bagian Terserang : daun Stadia yang merugikan : dewasa dan nimfa Jenis betina lebih besar daripada jenis jantan 55-85 mm. Ada banyak keluarga sejenis hama ini yang be­raneka warnanya, dari hijau kekuningan sampai abu-abu kecoklatan.
KERUSAKAN
Serangan hama ini sangat khas, yaitu hama memotong putus daun dalam potongan yang besar, kadang-kadang ditemukan potongan pada pertengahan anak daun. Belalang dengan mudah dapat dilihat memakan daun pada pembibitan.
PENGENDALIAN
Penyemprotan dengan tepung Metarhizium yang berasal dari belalang terinfeksi sebanyak 2 g per liter air memberikan hasil yang baik Insektisida kimia seperti fipronil (1-2 ml/l air) dan carbosulfan (1-2 ml/l air) merupakan insektisida yang efektif.


B. Penyakit

PENDAHULUAN
Penyakit daun bibit di bibitan kelapa sawit yang sering juga disebut dengan nama antraknosa, adalah nama kolektif beberapa jenis penyakit di bibitan. Penyakit bibitan terutama terjadi pada pada bibit muda sampai berumur 3 bulan, atau pada bibit bibit yang baru dipindah dari pre nursery ke polybag normal.
Jika ditemukan bibit terserang berat ini menunjukkan bahwa persiapan dan perawatan bibit tidak mengikuti standar yang dianjurkan.

PENYEBAB PENYAKIT DAN GEJALA
Pada umumnya ada enam pathogen yang terlibat pada penyakit daun di bibitan, tetapi pada bibitan Lonsum biasanya hanya 2 jenis pathogen berbeda yang biasa menyerang daun yaitu: Botryodiplodia dan Culvularia. Sangat sulit untuk membedakan gejala dari beberapa macam jamur di lapangan. Mengidentifikasi pathogen secara pasti dibutuhkan pengamatan microscopic. Gejala dari setiap jamur penyebab penyakit di bibitan adalah sebagai berikut.

Botryodiplodia
Bercak daun dimulai dari ujung daun. Becak-becak kecil dan transparan dan mudah dimonitor dengan penembusan sinar matahari. (Gb 1)
Bahagian tengah dari bercak menjadi kelabu atau coklat gelap kertas dengan banyak titik hitam. mewakili tubuh buah (picnidia) dari jamur tersebut.

Culvularia
Mula-mula pathogen ini menyerang daun pupus yang belum membuka atau dua daun yang termuda yang sudah membuka.
Gejala pertama adanya becak bulat kecil, berwarna kuning tembus cahaya, yang dapat dilihat pada kedua sisi permukaan daun. Bercak kecil menjadi membesar tetapi tetap bulat dan warnanya sedikit demi sedikit berubah jadi coklat muda. Pusat becak-becak jadi mengendap. Bahagian becak menjadi coklat tua dikelilingi halo berwarna jingga kekuningan. Dengan infeksi berat daun paling tua akan mengering, menjadi keriting rapuh, namun becak tetap berwarna coklat tua. Penyakit ini dapat menghambat partumbuhan bibit tetapi tidak mematikan bibit.


Drechslera halodes
Mula-mula timbul pada pupus atau daun pertama yang baru saja membuka, terbentuk becak kecil hijau pucat, lalu menjadi hijau jernih yang dikelilingi halo lebar berwarna hijau kekuningan dan tidak berbatas tegas. Ditengah bercak dapat dilihat satu titik berwarna coklat. Bercak-bercak ini dapat bersatu dengan bentuk tidak teratur, berwarna hitam kelabu.

Helminthosporium
Cendawan ini menunjukkan gejala-gejala yang berbeda. Kadang-kadang menghasilkan bercak kecil, berwarna coklat, tidak disertai dengan klorosis, dan bercak tidak membesar. Bagaimanapun dia dapat juga menyebabkan bercak memanjang.

DAUR PENYAKIT
- Pathogen penyakit daun terdapat dimana-mana.
- Infeksi dimulai dari ujung atau tepi daun Penyakit kemudian menyebar dari daun-daun terinfeksi ke daun-daun sehat.
- Infeksi dapat terjadi dengan pencaran oleh air waktu hujan dan penyiraman bibit.

FAKTOR MEMPENGARUHI PENYAKIT
- Infeksi akan lebih mudah terjadi jika ada pelukaan pada daun.
- Daun terserang oleh tungau atau kutu biasanya diikuti oleh infeksi.
- Penyakit meningkat karena kelembaban tinggi, terlalu banyak penyiraman, naungan yang terlalu berat dan jarak tanam bibit yang terlalu rapat.
- Kandungan nitrogen tinggi dan kekurangan hara akan mempercepat serangan penyakit.
- Pembibitan dengan perawatan optimal sangat jarang terserang oleh penyakit.

Beberapa faktor yang menyebabkan penyakit
- Transplanting shock saat di pindahkan dari prapembibitan ke pembibitan utama atau dari pembibitan utama ke lapangan, dapat mengurangi ketahanan bibit, mungkin juga terjadi kerusakan akar. Bibit terlalu lama di prapembibitan juga akan terkena penyakit.
- Keadaan hara yang tidak seimbang. Kekurangan nitrogen dan magnesium akan mengurangi ketahanan bibit. Bibit yang ditanam ditanah gambut sangat rentan terhadap penyakit ini.
- Kekurangan air dalam polybag akan menyebabkan bibit lebih rentan terhadap penyakit, khususnya pada waktu kelembaban udara tinggi.
- Antara bibit-bibit terdapat perbedaan genetic Bibit yang lebih lambat pertumbuhannya akan lebih rentan terhadap penyakit ini.


C. PENGENDALIAN PENYAKIT
· Patogen tidak akan menyerang bibitan jika persiapan pembibitan dilaksanakan secara baik.
· Untuk menghindari pelukaan pada daun oleh serangga seperti tungau dan kutu, maka serangga ini harus dikontrol
· Jika ada ledakan serangan penyakit di bibitan, harap ikuti rekomendasi di bawah ini:
· Untuk mengurangi infeksi, semua sumber atau daun-daun yang sudah busuk digunting dan dimusnahkan atau dibakar.
· Bibit yang terserang berat harus disingkirkan dari pembibitan dan dimusnahkan.
· Jika bibit-bibit di pre nursery sudah terserang berat, maka bibit-bibit ini harus segera dipindahkan ke pembibitan utrama.
· Jika penyakit masih terus berkembang, pemberian fungisida harus dilakukan seperti dibawah ini:

Fungisida Daconil 0.2% (2gr / liter air), atau
Fungisida Benlate 0.2% (2gr / liter air)
· Kedua fungisida diatas harus dipakai secara bergantian dengan interval 1 minggu yang disemprotkan ke daun selama 4 minggu. Jika serangan pada daun muda atau daun yang belum membuka sudah menurun, maka interval penyemprotan dapat diturunkan menjadi 10 hari sekali.
· Pemberian fungisida harus dihentikan jika daun tombak atau daun yang baru membuka sudah bebas dari pathogen-patogen.
Diposkan oleh Aden Sudomo Siregar STP,QIA di 00:02 http://www.blogger.com/img/icon18_edit_allbkg.gif

No comments:

Post a Comment